Kamis, 04 April 2013

Seputar Tanaman Kerdil / Bonsai Yang Menawan


Seputar Tanaman Kerdil / Bonsai Yang Menawan

Bonsai beberapa saat yang lalu sempat booming dan menjadi tanaman hias favorit semua orang. Bentuknya yang unik dan kerdil menjadi pujaan baik rakyat biasa ataupun selebritis dan bahkan politisi. Tanaman bonsai melambangkan kesabaran dan tingginya tingkat kreativitas si pemilik. Tidak sedikit waktu yang dibutuhkan untuk merawat sebuah bonsai, anda dapat menghabiskan belasan bulan atau bahkan belasan tahun untuk merawat tumbuhan kerdil ini. Semakin unik dan semakin kerdil tanaman tersebut, semakin mahal harga bonsai, namun para pemilik bonsai mengaku bahwa merawat bonsai tidak melulu mengejar uang, melainkan menciptakan kepuasan tersendiri saat mereka berhasil menciptakan bentuk yang unik pada bonsai kebanggaan mereka.

Sejarah dan Penyebarannya


Bonsai dipercaya berasal dari Cina bernama asli Penjing yang pada tahun 200an Masehi menjadi hobi utama para bangsawan China, yang juga dipopulerkan oleh para bhiksu agama Tao. Bonsai sendiri menjadi populer setelah menjadi symbol menjaga perdamaian kaisar Zhuge Liang dan Liu Bei setelah berhasil menaklukkan keraan Cao-Cao pada tahun 207 M. Perang perdamaian tersebut terkenal dengan Perang Bukit Merah. Tehnik pemangkasan bonsai sendiri dibawa ke Jepang oleh para Bhiksu China yang ingin memperluas agama mereka pada era kerajaan Heian di tahun 794 M hingga akhir jaman Edo yang dipimpin Tokugawa di tahun 1876 M. Dengan cepat bonsai merebut hati para bangsawan Jepang sebagai tanaman kelas atas yang dapat menunjukkan identitas para bangsawan tersebut. Bahkan bonsai pun menjadi tanaman kerajaan. Bonsai menjadi dikenal di kalangan masyarakat biasa setelah ada bangsawan Jepang yang mengajarkan tehnik pembuatan bonsai kepada salah seorang muridnya yang berasal dari kalangan biasa untuk membantu merawat bonsai kesayangannya karena dirinya merasa sudah terlalu tua. Dengan cepat tehnik perawatan dan pembuatan bonsai ini menyebar dari mulut ke mulut dan menjadi favorit di semua kalangan. Bonsai mulai dikenal luas di dunia barat sejak Amerika menyelesaikan perang dunia ke-2 di Jepang., dan di Eropa bonsai dikenal sejak dipamerkan di Eksibisi di kota Paris pada tahun 1987. Walaupun pada awalnya banyak yang protes karena pembuatan bonsai dinilai menyiksa tanaman dengan menghilangkan gen pertumbuhan, namun dengan pengkajian lebih lanjut, semua orang berpendapat bahwa bonsai merupakan sebuah seni tak ternilai pada sebuah tanaman hias. Setelah banyak orang yang terbius dan terkagum-kagum dengan keunikan seni pembuatan bonsai , orang-orang yang berasal dari Amerika dan Eropa ini banyak berguru ke Jepang untuk mempelajari lebih dalam tentang pembuatan dan perawatan bonsai.

Bonsai berasal dari seni miniaturisasi tanaman yang disebut penjing (盆景) dari periode Dinasti Tang. Di makam putra dari Maharani Wu Zetian terdapat lukisan dinding yang menggambarkan pelayan wanita yang membawa pohon berbunga dalam pot dangkal. Pot dangkal berukuran kecil ini merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam.

Kalangan bangsawan di Jepang mulai mengenal penjing sekitar akhir zaman Heian. Aksara kanji untuk penjing (盆景) dilafalkan orang Jepang sebagai bonkei. Sama halnya dengan di Cina, bonkei di Jepang juga merupakan miniaturisasi dari pemandangan alam. Seni yang hanya dinikmati kalangan atas, terutama kalangan pejabat istana dan samurai, dan baru disebut bonsai pada zaman Edo[4]

Menanam bonsai adalah pekerjaan sambilan samurai zaman Edo, saat bonsai mencapai puncak kepopuleran. Sejak zaman Meiji, bonsai dianggap sebagai hobi yang bergaya. Namun pemeliharaan bonsai dan penyiraman memakan banyak waktu. Sejalan dengan lingkungan tempat tinggal di Jepang yang makin modern dan tidak memiliki halaman, penggemar bonsai akhirnya terbatas pada kalangan berusia lanjut.

MEMBUAT BONSAI

Sebelum membuat bonsai, pilih dulu bakal bonsai berikut :

Bibit bonsai seharusnya sehat, daunnya hijau serta tidak terserang hama penyakit. Bibit sebaiknya berasal dari cangkokan atau stek yang tidak membentuk akar tunggang, namun banyak memiliki akar lateral.

Tanaman yang dapat dibikin bonsai adalah getah perca, kawista, maja, sawo kecik, sawo biasa, sawo durian, cerme belanda, jambu biji, jeruk kingking, juwet kerikil, azalea, kaca piring, kayu putih, kayu manis cempaka kuning,asem, beringin dan banyak lagi.

Tahapan sebelum bakal bonsai ditanam :

Membuang dahan-dahan yang tidak diperlukan. Mengurangi atau mengganti tanah yang bersal dari pembibitan. Mengurangi perakaran dan mensucihamakan.

Sekedar mengiiingatkan, tanah dari pembibitan tidak sesuai dengan persyaratan untuk dipakai terus dalam pot bonsai sehingga harus sering dibuang. Sebagai langkah mensucihamakan, tanah didalam pot atau keranjang disiram insektisida dengan kepekjatan 0.005-0,1%. Lantas pot atau keranjang dibiarkan ditempat teduh selama 10-15 hari.

Sewaktu memindahkan bakal bonsai dan memisahkan akar dari tanah hendaknya dikerjakan ditempat teduh, Untuk memudahkan pembuangan tanah, sebaiknya dibasahi dulu. Dengan menaggunakan pencungkil dari bambu, tanah bagian bawah dibuang dulu dengan diikuti pemangkasan akar yang sudah panjang.

Sebelum bakal bonsai ditanam, pot harus sudah disiapkan termasuk pemberian lapisan kerikil dasarnya. Selanjutnya disiapkan pula media yang berupa campuran tanah liat 50%, pasir 20%, dan kompos 30%. Diatas lapisan kerikil tadi diberi media secukupnya untuk menancapkan bakal bonsai.

Setelah pot dan media tanahnya siap, maka tanamlah bakal bonsai tersebut diatas tanah dalam pot. Kemudian isi rongga antar akar-akar dengan tanah yang sama campurannya. Kalau bisa tanah-tanah tersebut dipadatkan dengan menggunkan kayu kecil.

Setelah penempatan akar selesai, permukaan akar ditutup tanah hingga batas leher akar. Permukaan tanah bisa diratakan, namun seni kalau diatur agak landai dengan batang bonsai sebagai puncaknya. setelah ditanam siramlah bakal bonsai tersebut dengan menggunkan sprayer. Kalau bisa permukaan tanahnya diberi mos kering yang berfungsi sebagai mulsa.

Langkah selanjutnya membentuk kerangka dasar bonsai. Hal ini dapat dilakukan jika bakal bonsai tersebut sehat dan kokoh.

Caranya, dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting. Upayakan pangkasan tersebut tepat pada pangkalnya sehingga merata dengan permukaan batang.

Batang pokok dapat diatur demikian :

Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang simetris.
Berliku-liku namun menjulang keatas
Miring hingga menggelantung
Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher atau lebih tinggi.

Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok serta dahan-dahan merupakan suatu paksaan. Ini pun sangat memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kawat kuningan, tali rafia, tang, gunting pangkas, gunting biasa, pisau kecil dan cellotape. Nah, kemudian lilitlah batang, cabang, atau ranting dengan kawat kuningan sesuai bentuk yang dikehendaki. Untuk mengarahkan cabang yang dililit tadi cukup ditarik dengan tali rafia.

Pemeliharaan berikutnya :

Pangkaslah cabang atau dahan yang menyimpang dari rencana.
Pangkaslah ranting-ranting yang tumpang tindih.
Pangkaslah dahan yang terlalu rimbun.

Penyiraman setiap hari menggunakan sprayer agar lepasnya air halus dan kecil. Selama perawatan, tak pernah ada zat atau bahan yang digunakan untuk mengkerdilkan bonsai.

Pemupukan diberikan 3 kali dalam setahun yakni berupa NPK 15-15-15 dengan dosis 25-50 gram/4 bulan. Lebih bagus lagi menambahakn pupuk kandang atau kompos dan bahan organik lain secukupnya.

anting putri batam, bonsai batam, bonsai inai batam, inai batam, pertamanan batam, taman batam, tanaman hias batam, tanaman kerdil batam, miniatur alami, melati china batam,

Senin, 01 April 2013

Menyelami Rasa Keindahan Seni Batu Suiseki di Pulau Batam

Menyelami Rasa Keindahan Seni Batu Suiseki



Bagi masyarakat umum, suiseki mungkin masih terdengar aneh di telinga masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat Semenanjung Korea, Jepang, dan Taiwan, seni batu ini hadir dengan berbagai nama.

Di Korea, suiseki disebut Su-Seok, yang artinya ‘batu berumur tua’. Di China, batu-batu ini akrab dipanggil shangshe,yang artinya ‘batu-batu indah’. Di Jepang sendiri disebut suiseki, yang artinya ‘batu air’. Meski mempunyai banyak panggilan, pengertiannya tetap sama, yakni batuan bernilai seni tinggi yang tercipta secara alamiah akibat proses alam yang berhubungan dengan air. Selintas batuan suiseki terlihat biasa saja. Namun, jika diperhatikan secara seksama, batuan itu bisa berbentuk menyerupai sesuatu, seperti bentuk binatang, atau bentuk alam seperti gunung, tebing, dan sejenisnya.

Seni ini muncul kira-kira 1.500 tahun lalu, sekitar tahun 618 sampai 907. Waktu itu, masanya kerajaan Dinasti Tan dan Sung. Di negeri Tiongkok itu, suiseki lahir dengan sebutan Shang-Sek atau Yah-Sek. Artinya, batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang lebih luas. Nama suiseki berasal dari akar kata Sui-Sek dalam bahasa Cina, yang berarti batu air.

Konon, sekitar 3.000 tahun yang lalu alkisah ada seorang rakyat biasa negeri Song menemukan sepotong batu. Karena percaya itu sangat bernilai maka batu tersebut disimpan baik-baik. Tamu-tamu yang berkunjung mengamati batu tersebut dan mulai menyenanginya. Pada awal Dinasti Shang (20 abad S.M) kegemaran terhadap seni batu mulai memasyarakat dan populer.

SUISEKI DI INDONESIA

Bagi para penggemar suiseki, Negara Indonesia merupakan surganya. Karena Negara Indonesia beriklim tropis dengan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan. Sumatera Barat merupakan ladang emas suiseki. Mulai Sungai Ombilin, Batanghari, Sijunjung, Sawah Lunto sampai sungai di Payakumbuh, merupakan tempat paling kaya akan batu suiseki. Jadi, tidak mengherankan jika seni suiseki di Indonesia kita tidak kalah menariknya dibanding suiseki dari Negara Korea, Jepang, bahkan Taiwan.

Namun dibutuhkan ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi untuk mendapatkan batu-batu yang memiliki bentuk seni yang tinggi. Biasanya batu-batuan ini banyak terdapat di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Nah, karena batu-batu tersebut sangat bernilai, maka sebenarnya sangat layak untuk dijadikan satu peluang usaha. Kuncinya adalah memahami seni suiseki dan punya jiwa petualang. Untuk mendapatkan jenis batu suiseki, tidaklah sulit. Bagi penggemar suiseki, Indonesia justru adalah surganya. Iklim tropis dan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan. Jadi, jangan heran kalau suiseki di Indonesia tidak kalah menarik dibanding suiseki dari Korea, Jepang, atau Taiwan. Namun mencari batu-batu yang memiliki bentuk seni tinggi butuh suatu ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi. Biasanya batuan seperti itu banyak ditemukan di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Suiseki termasuk salah satu hasil karya alam yang indah dan penuh misteri. Terbentuk secara alami dari proses penderitaan panjang lewat kekuatan alam selama ribuan–malahan sampai jutaan tahun. Waktu mengamatinya, para pehobi suiseki punya beragam imajinasi. Itu sebabnya, hobi unik ini bisa disebut sebagai seni imajinasi.

”Mengamati suiseki bisa memberikan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri,” Dalam kekerasan bentuk dan kekuatan batu tadi terdapat kelembutan alami yang sangat memukau. ”Hati nurani terasa bergetar dan mampu membawa kedamaian dalam hati sanubari. Di sinilah, kita sadari betapa besarnya kekuasaan Tuhan Sang Maha Pencipta.”

alamiah batam, batam alami, batu alam batam, batu gerusan ombak, seni batu batam, seni suiseki batam, suiseki batam, seni batu, stone art, stone artistic , batu cantik, batu air, batu sungai, beautiful stone