Senin, 01 April 2013

Menyelami Rasa Keindahan Seni Batu Suiseki di Pulau Batam

Menyelami Rasa Keindahan Seni Batu Suiseki



Bagi masyarakat umum, suiseki mungkin masih terdengar aneh di telinga masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat Semenanjung Korea, Jepang, dan Taiwan, seni batu ini hadir dengan berbagai nama.

Di Korea, suiseki disebut Su-Seok, yang artinya ‘batu berumur tua’. Di China, batu-batu ini akrab dipanggil shangshe,yang artinya ‘batu-batu indah’. Di Jepang sendiri disebut suiseki, yang artinya ‘batu air’. Meski mempunyai banyak panggilan, pengertiannya tetap sama, yakni batuan bernilai seni tinggi yang tercipta secara alamiah akibat proses alam yang berhubungan dengan air. Selintas batuan suiseki terlihat biasa saja. Namun, jika diperhatikan secara seksama, batuan itu bisa berbentuk menyerupai sesuatu, seperti bentuk binatang, atau bentuk alam seperti gunung, tebing, dan sejenisnya.

Seni ini muncul kira-kira 1.500 tahun lalu, sekitar tahun 618 sampai 907. Waktu itu, masanya kerajaan Dinasti Tan dan Sung. Di negeri Tiongkok itu, suiseki lahir dengan sebutan Shang-Sek atau Yah-Sek. Artinya, batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang lebih luas. Nama suiseki berasal dari akar kata Sui-Sek dalam bahasa Cina, yang berarti batu air.

Konon, sekitar 3.000 tahun yang lalu alkisah ada seorang rakyat biasa negeri Song menemukan sepotong batu. Karena percaya itu sangat bernilai maka batu tersebut disimpan baik-baik. Tamu-tamu yang berkunjung mengamati batu tersebut dan mulai menyenanginya. Pada awal Dinasti Shang (20 abad S.M) kegemaran terhadap seni batu mulai memasyarakat dan populer.

SUISEKI DI INDONESIA

Bagi para penggemar suiseki, Negara Indonesia merupakan surganya. Karena Negara Indonesia beriklim tropis dengan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan. Sumatera Barat merupakan ladang emas suiseki. Mulai Sungai Ombilin, Batanghari, Sijunjung, Sawah Lunto sampai sungai di Payakumbuh, merupakan tempat paling kaya akan batu suiseki. Jadi, tidak mengherankan jika seni suiseki di Indonesia kita tidak kalah menariknya dibanding suiseki dari Negara Korea, Jepang, bahkan Taiwan.

Namun dibutuhkan ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi untuk mendapatkan batu-batu yang memiliki bentuk seni yang tinggi. Biasanya batu-batuan ini banyak terdapat di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Nah, karena batu-batu tersebut sangat bernilai, maka sebenarnya sangat layak untuk dijadikan satu peluang usaha. Kuncinya adalah memahami seni suiseki dan punya jiwa petualang. Untuk mendapatkan jenis batu suiseki, tidaklah sulit. Bagi penggemar suiseki, Indonesia justru adalah surganya. Iklim tropis dan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan. Jadi, jangan heran kalau suiseki di Indonesia tidak kalah menarik dibanding suiseki dari Korea, Jepang, atau Taiwan. Namun mencari batu-batu yang memiliki bentuk seni tinggi butuh suatu ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi. Biasanya batuan seperti itu banyak ditemukan di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Suiseki termasuk salah satu hasil karya alam yang indah dan penuh misteri. Terbentuk secara alami dari proses penderitaan panjang lewat kekuatan alam selama ribuan–malahan sampai jutaan tahun. Waktu mengamatinya, para pehobi suiseki punya beragam imajinasi. Itu sebabnya, hobi unik ini bisa disebut sebagai seni imajinasi.

”Mengamati suiseki bisa memberikan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri,” Dalam kekerasan bentuk dan kekuatan batu tadi terdapat kelembutan alami yang sangat memukau. ”Hati nurani terasa bergetar dan mampu membawa kedamaian dalam hati sanubari. Di sinilah, kita sadari betapa besarnya kekuasaan Tuhan Sang Maha Pencipta.”

alamiah batam, batam alami, batu alam batam, batu gerusan ombak, seni batu batam, seni suiseki batam, suiseki batam, seni batu, stone art, stone artistic , batu cantik, batu air, batu sungai, beautiful stone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar